CERPEN
![]() |
Add caption |
PENGERTIAN CERPEN-Cerpen adalah suatu bentuk krosa yang mana jumlah tata kurang
dara 10.000dengan memberikan kesan tunggal dan ceritanya terpusat pada salah
satu tokoh.
Ciri-ciri cerpen adalah sebagai
berikut :
- · Jumlah katanya tidak lebih dari 10.000 kata (2-20 halaman kertas)
- · Bentuk ceritanya lebih pendek dari novel
- · Kata-katanya sederhana dan ekonomis sehingga mudah dipahami dibaca
- · Isi ceritanya berasal dari kehidupan sehari-hari
- · Menggunakan alur tunggal (hanya satu kejadian)
- · Tokoh-tokoh yang digambarkan mengalami masalah atau komplik hingga pada penyelesaiannya
- · Tidak mengangkat atau menggambarkan semua kisah pelakunya
- · Penokohan pada cerita pendek (cerpen) sangat sederhana,tidak mendalam
- · Kesan yang ditinggalkan sangat mendalam sehingga pembaca ikut merasakan isi darincerita pendek.
NOVEL
PENGERTIAN NOVEL-Novel
adalah karangan krosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan
seseorang dengan orang sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap
pelaku.
Ciri-ciri novel adalah sebagai
berikut :
- · Jumlah katanya lebih dari 35.000 kata.
- · Memerlukan waktu yminimal 2 jam untuk membaca novel
- · Minimal 100 halaman
- · Novel bergantung pada pelaku dan mungkin lebih dari satu pelaku
- · Novel menyajikan lebih dari satu efek dan emosi
- · Unsur kepadatan dan intensitas dalam novel kurang diuntamakan.
Unsur-unsur intrinsik dan entrinsik cerita pendek (cerpen)
dan novel adalah
sebagai berikut :
Unsur - Unsur Cerpen
Unsur-unsur cerpen terdiri dari dua macam, dua macam itu adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Berikut dibawah ini penulis paparkan penjelasan lengkap mengenai unsur-unsur itu.
Unsur Intrinsik Cerpen
Adapun beberapa unsur intrinsik dari cerpen itu adalah :
1. Tema
Tema adalah suatu pokok masalah yang mendasari sebuah cerita (gagasan pokok dasar cerita). Tema biasanya terlihat jelas dalam cerita, namun tidak dalam keadaan langsung, yang mana pembaca itu harus menyimpulkan terlebih dahulu untuk menentukan tema dari sebuah cerita itu.
Biasanya tema dirumuskan dalam bentuk sebuah kalimat pernyataan.
2. Alur atau Plot
Alur atau plot ialah sebuah langkah atau jalan dari sebuah cerita.Urutan cerita biasanya bisa terjalin atas urutan waktu, kejadian atau hubungan dari sebab dan akibat.
Secara garis besar urutan alur atau plot yaitu perkenalan - kemudian mucul sebuah konflik atau masalah - peningkatan masalah atau konflik - puncak masalah (klimaks) - kemudian penurunan masalah atau konflik - dan yang terakhir adalah penyelesaian masalah.
3. Penokohan atau Perwatakan
Penokohan adalah pemberian suatu watak atau sifat (karakter) pada tokoh cerita. Pemberian sifat tersebut akan tercermin dalam fikiran, tingkah laku, ucapan atau pandangan tokoh terhadap sesuatu hal. Metode penokohan tersebut ada 2 yaitu dengan metode analitik dan metode dramatik.
Metode analitik adalah metode penokohan yang dicerminkan atau dipaparkan secara langsung. seperti sadis, pemarah, keras kepala dan lain-lain. Sedangkan metode dramatik adalah metode penokohan yang dicerminkan atau dipaparkan secara tidak langsung, atau pengmbaran sifat melalui penggambaran fisik, dialog antar tokoh dll.
Penampilan tokoh juga dibagi menjadi 2 yaitu protagonis dan antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang memerankan/memiliki watak baik, jujur, dapat dipercaya, cepat tanggap dan lain-lain (lebih jelas tokoh ini berwatak baik-baik). Jika tokoh antagonis adalah tokoh yang memerankan/memiliki watak jelek ( pendendam, jahat, sombong dan lain-lain).
4. Setting atau Latar
Setting atau latar adalah tempat peristiwa,waktu dan suasana cerpen itu dilakukan. Atau lebih jelasnya latar atau setting itu terdiri dari 3 unsur yaitu :
- Latar Tempat (berkaitan dengan dimana peristiwa dalam cerpen itu terjadi).
- Latar Waktu (berkaitan dengan kapan peristiwa dalam cerpen terjadi).
- Latar Suasana ( berkaitan dengan perasaan atau suasana kejadian peristiwa dalam cerpen itu terjadi).
5. Sudut Pandang atau Point Of View
Sudut pandang adalah cara bercerita atau cara pandang visi seorang pengarang pada suatu peristiwa dalam cerpen.
Sudut pandang dibagi menjadi beberapa yang diantaranya yaitu, sudut pandang orang pertama atau dengan gaya bahasa "aku" dll., sudut pandang peninjau atau orang ke-3, sudut pandang campuran(bisa orang pertama atau ketiga).
Dalam sudut pandang, kata ganti orang dibagi menjadi 3 yaitu :
- Sudut pandang orang pertama, yaitu orang yang berbicara. Contohnya seperti kata aku , saya , gue (untuk tunggal), seperti kami, kita, (untuk jamak ).
- Sudut pandang orang kedua, yaitu orang yang dibicarakan. Contohnya seperti kamu, engkau(untuk tunggal), seperti kalian ( untuk jamak )
- Sudut pandang orang ketiga, yaitu orang yang dibicarakan. Contohnya seperti ia, dia (untuk tunggal), seperti mereka (untuk jamak).
6. Amanat
Amanat adalah sebuah pesan atau harapan seorang penulis cerita kepada pembaca agar pembaca mau bertindak atau melakukan sesuatu.
7. Gaya Penceritaan
Gaya penceritaan itu dapat dilihat dari segi bahasa dan nada. Dari segi bahasa, kalian bisa mencermati adakah kekhasan dari sebuah cerpen itu dalam pemilihan sebuah gaya bahasa (majas), ungkapan yang digunakan. Jika dari segi nada kalian dapat mencermati apakah ada kesan nada yang menimbulkan rasa romantis, simpatik dan sebagainya dalam cerpen tersebut.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Selain unsur instrinsik, cerpen juga memiliki beberapa unsur ekstrinsik yang antara lain adalah :
1. Latar Belakang Masyarakat
Pengaruh latar belakang masyarakat kepada pembuatan cerpen itu sangatlah berpengaruh, Pemahaman untuk itu bisa berupa antara lain adalah kondisi politik, idiologi negara, kondisi sosialnya, dan juga kondisi keekonomian masyarakat.
2. Latar Belakang Seorang Pengarang
Latar belakang pengarang itu terdiri dari, biografi pengarang tersebut bagaimana, kondisi psikologis pengarang bagaimana, serta aliran sebuah sastra yang dimiliki penulis sangatlah mempengaruhi terhadap terbentuknya sebuah cerpen.
Unsur - Unsur novel
UNSUR INTRINSIK NOVEL
a. Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman,1990:79). b. Perwatakan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh (Sudjiman, 1990:79). c. Alur/plot adalah jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu. d. Sudut pandang adalah posisi pencerita dalam membawa kisahan, boleh jadi ia tokoh dalam ceritanya (pencerita akuan),boleh jadi pula berada di luarnya (pencerita diaan). e. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca/penonton/pendengar. f. Latar adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra. g. Gaya bahasa adalah cara pengarang mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang digunakannya.
UNSUR EKSTRINSIK NOVEL
karya sastra. Unsur ekstrinsik
meliputi biografi pengarang, keadaan masyarakat saat karya itu dibuat, serta sejarah perkembangan karya sastra. Melalui sebuah karya novel kita kadang secara jelas dapat memperoleh sedikit gambaran tentang biografi pengarangnya. Melalui sebuah novel kita pun dapat memperoleh gambaran tentang budaya dan keadaan masyarakat tertentu saat karya itu dibuat. Nilai-nilai dalam karya sastra dapat ditemukan melalui unsur ekstrinsik ini. Seringkali dari tema yang sama didapat nilai yang berbeda, tergantung pada unsur ekstrinsik yang menonjol. Misalnya, dua novel sama-sama bertemakan cinta, namun kedua novel menawarkan nilai yang berbeda karena ditulis oleh dua pengarang yang berbeda dalam memandang dan menyingkap cinta, latar belakang pengarang yang berbeda, situasi sosial yang berbeda, dan sebagainya. Nilai-nilai yang terkandung a. Nilai social masyarakat, sifat yang suka memperhatikan kepentingan umum (menolong, menderma, dan lain-lain). b. Nilai budaya Nilai yang berkaitan dengan pikiran, akal budi, kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat suatu tempat yang menjadi kebiasaan dan sulit diubah. c. Nilai ekonomi Nilai yang berkaitan dengan pemanfaatan dan asas-asas produksi, distribusi, pemakaian barang, dan kekayaan (keuangan, tenaga, waktu, industri, dan perdagangan). d. Nilai filsafat, hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. e. Nilai politik, Nilai yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku. ANALISIS NOVEL Apabila kita menganalisis sebuah hasil karya sastra, kita dapat meninjau dari dua unsur,yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Keduaunsur tersebut sama pentingnya. Unsur intrinsik secara langsung dapat ditemukan di dalam hasil karya sastra itu setelah dibaca dengan cermat, sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur dari luar yang turut mempengaruhi terciptanya karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi biografi pengarang, keadaan masyarakat saat karya itu dibuat, serta sejarah perkembangan karya sastra. Melalui sebuah karya novel kita kadang secara jelas dapat memperoleh sedikit gambaran tentang biografi pengarangnya. Melalui sebuah novel kita pun dapat memperoleh gambaran tentang budaya dan keadaan masyarakat tertentu saat karya itu dibuat. Misalnya, novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli menggambarkan budaya kawin paksa pada saat novel tersebut dibuat.
Demikian sedikit yang dapat disampaikan mengenai Pengertian Cerpen dan novel Beserta Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Lengkap. Semoga bermanfaat.